Mengatur pekerja dan peralatan secara efisien lewat setiap perubahan giliran kerja. Melacak dan terus-menerus meningkatkan waktu siklus dan muatan. Memastikan material yang tepat langsung dipindahkan ke tempat yang tepat. Ini adalah tiga dari tantangan besar yang dihadapi penambang di pertambangan permukaan batu bara setiap harinya—dan banyak yang memilih teknologi manajemen armada untuk menangani hal tersebut sekaligus mengurangi biaya per ton, menambah produktivitas, dan meningkatkan profitabilitas di lokasi mereka.
Mari lihat tantangan penjadwalan pekerja dan peralatan terlebih dulu. Setiap hari, manajer tambang menghadapi sejumlah pertanyaan yang sama: Operator mana yang melakukan tugas apa? Alat berat apa yang harus mereka gunakan? Di mana alat berat tersebut ditinggalkan oleh pekerja dengan giliran kerja terakhir? Siapa yang sakit dan bagaimana mengatur penugasan agar pekerjaan bisa selesai?
Sistem manajemen armada membantu penambang batu bara menjawab pertanyaan ini dengan cepat dan efisien. Sistem ini memungkinkan dilakukan penjadwalan dari semua jenis peralatan—truk angkut, loader, bor, dragline, kendaraan ringan, truk bahan bakar, alat berat pendukung dan masih banyak lagi—dari lokasi kantor pusat. Ini membantu meminimalkan waktu tunggu alat berat yang tidak produktif dan memaksimalkan penggunaan peralatan di lokasi, terutama selama periode pergantian giliran kerja yang sibuk.
Selain itu, alat manajemen armada dapat membantu manajer tambang merencanakan perawatan peralatan dengan lebih baik, memastikan mereka membawa alat berat dan truk ke bengkel untuk perawatan pencegahan reguler sesuai jadwal—dan meminimalkan waktu penonaktifan yang tak terencana. Sistem ini juga dapat membantu manajemen bahan bakar, memungkinkan penambang menghindari kehilangan waktu akibat pengisian bahan bakar kendaraan cadangan atau truk yang kehabisan bahan bakar.
Tantangan kedua, monitoring produksi, adalah area lain di mana teknologi manajemen armada terbukti bermanfaat untuk pertambangan permukaan batu bara. Dengan memberikan visibilitas waktu nyata terhadap waktu siklus alat berat, muatan, kinerja pemuatan, dan parameter operasional penting lainnya, sistem ini membantu operator mengkaji dan meningkatkan kinerjanya—misalnya, memastikan truk mereka dimasukkan muatan yang pas, tidak lebih atau kurang.
Selain itu, manajer tambang dapat menggunakan alat manajemen armada untuk menetapkan target produksi dan membandingkannya dengan kinerja aktual—untuk masing-masing alat berat dan operator, grup alat berat, lokasi spesifik atau keseluruhan armada. Ini memungkinkan penggantian yang tepat waktu untuk memperbaiki kinerja pemuatan dan meningkatkan prediktabilitas muatan. Penambang dapat mengidentifikasi operator yang membutuhkan pelatihan tambahan dan bahkan menjalankan skenario untuk menentukan dampak perubahan operasional sebelum diterapkan.
Tantangan terakhir, manajemen material, adalah tentang membawa material yang tepat ke lokasi yang tepat secepat dan seaman mungkin. Kesalahan dapat berakibat kerugian—bayangkan batu bara dalam jumlah banyak dibuang ke tumpukan limbah!
Untungnya, dengan memonitoring pergerakan dan memberi peringatan kepada operator dan perencana tentang kesalahan rute, teknologi manajemen armada membantu memastikan operator menggunakan rute angkut yang tepat, mengidentifikasi lokasi pemuatan dan pembuangan yang tepat, dan menimbun material yang benar di tempat yang tepat. Dan karena sistem ini dapat melacak lokasi peralatan, penambang dapat menggunakannya untuk menganalisis pergerakan pembuangan serta kemacetan di jalan angkut—sehingga dapat membuat perubahan bila diperlukan agar pengoperasian tambang batu bara selalu berjalan aman dan pada kinerja puncaknya.
Apa pendapat Anda? Apakah itu tantangan utama yang Anda hadapi di pengoperasian tambang terbuka batu bara? Apa masalah lain yang Anda hadapi? Dan bagaimana teknologi manajemen armada dapat membantu mengatasinya?
Sampaikan opini Anda di Facebook atau Twitter.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana sistem manajemen armada dapat membantu pengoperasian Anda, hubungi pakar.
